Pemanfaatan limbah yang menghasilkan energi akan membantu tercapainya visi kebijakan energi Indonesia Tahun 2025 yaitu pemanfaatan energi baru dan terbarukan sebesar 25% dari keseluruhan sumber energi yang tersedia.
Sepanjang tahun 2010 sampai dengan 2011 Kementerian Lingkungan Hidup telah membantu menerapkan teknologi biogas di beberapa sentra ternak sapi di 2 kabupaten di DIY, yaitu Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Bantul dengan biaya dari APBN.
Sebagai gambaran, berdasarkan Data Kementerian Pertanian Tahun 2009, jumlah gabungan sapi perah dan sapi potong di DIY adalah 281.882 ekor. Apabila limbah kotoran sapi tersebut diolah dengan biodigester, maka potensi biogas dari ternak sapi perah dan potong di DIY diperkirakan mencapai sekitar 49,4 juta m3/thn setara dengan LPG 22,7 juta kg/thn yang bernilai 113,6 milyar rupiah, jumlah keluarga yang mendapat manfaat sekitar 67.652 ribu. Sementara itu jumlah penurunan beban pencemar 8.086,9 ton/thn, reduksi GRK 280,7 ribu ton/thn setara CO2. Nilai manfaat tersebut belum memperhitungkan penjualan kompos yang berkualitas tinggi yang dihasilkan biodigester ternak dan pengurangan penggunaan kayu bakar yang berdampak pada penurunan pencemaran udara dan kesehatan masyarakat.
Menteri Negara Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA. menyampaikan, “Konsepsi ekonomi hijau dapat dilihat dari sistem Biodigester yang menghasilkan biogas ini. Limbah yang semula tidak memiliki nilai ekonomi bisa mendatangkan penghasilan dan lapangan kerja. Permasalahan lingkungan apabila dikelola dengan pendekatan ekonomi hijau akan meraih manfaat ekonomi dan juga sosial”. Apanila dilihat dari sisi persentase biogas yang dihasilkan dan manfaat yang diperoleh dari bantuan KLH tersebut masih relatif kecil yaitu 130,2 m3/tahun atau sekitar 0,26% dibandingkan potensi biogas dari seluruh ternak sapi yang terdapat di DIY, diharapkan bantuan tersebut dapat menjadi percontohan untuk kemudian direplikasi oleh seluruh stakeholder yang terkait dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, pengembangan Usaha Mikro dan Kecil, serta pengembangan energi baru terbarukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar