Setiap orang bijak dan hemat pasti ingin irit dalam penggunaan bahan bakar minyak yang harganya cukup mahal bagi masyarakat golongan menengah ke bawah. Memang kalau kita hitung sekarang tidaklah seberapa, namun jika kita hitung dalam jangka waktu 10 tahun atau lebih mungkin kita bisa kaget dengan angka penghematan yang bisa kita lakukan. Selama kita bisa berhemat bbm kenapa tidak, toh dengan itu kita bisa membantu mencegah pemanasan global.
Beberapa Solusi Jitu Cara Untuk Menghemat Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) Kendaraan Bermotor :
1. Gunakan Kendaraan Bermotor Seperlunya
Gunakan mobil, motor, bajaj dan sebagainya secara bijaksana. Untuk jarak dekat sebaiknya jalan kaki saja atau naik sepeda kayuh biasa. Jika bepergian jauh sendiri atau berdua sebaiknya gunakan sepeda motor. Jika ada kenalan yang bawa kendaraan dan sejalur sebaiknya nebeng saja.
2. Hindari Jalan Macet
Menghindari macet dengan mempelajari jalan-jalan utama dan alternatif yang ada serta memantau kondisi jalan melalui alat komunikasi, gps atau media massa.
3. Rawat Dengan Baik Kendaraan Anda
Secara rutin biasakanlah service berkala di tempat yang resmi atau terpercaya agar kondisi mesin dan fisik kendaraan tidak membuat boros penggunaan bbm. Rajin service berkala, melumasi kendaraan, mencuci kendaraan, menjaga tekanan angin ban, dan sebagainya bisa membantu kendaraan berjalan maksimal yang hemat bahan bakar.
4. Jangan Aktifkan Fasilitas Kendaraan Yang Tidak Perlu
Biasanya pemakaian ac, musik, tv, radio, dvd dan lain-lain turut serta dalam mengurangi bahan bakar minyak yang ada. Untuk itu selama berkendara jangan banyak menggunakan fasilitas yang butuh energi dari bbm. Berangkat bepergian sebaiknya saat malam hari atau subuh agar tidak perlu memakai ac atau dipaksakan buka jendela agar tidak perlu menyalakan ac.
5. Hindari Kebiasaan Buruk Yang Boros BBM
Saat mengisi bahan bakar sebaiknya lakukan di pagi hari agar tidak banyak bbm yang menguap karena panas. Ketika menyalakan kendaraan sebaiknya waktu pemanasan 2 sampai 3 menit saja jangan terlalu lama agar tidak banyak bahan bakar yang terbuang percuma. Pada saat mengendarai kendaraan sebaiknya jangan terlalu dalam menginjak gas atau memutar gagang gas, hindari sering membuat suara nyaring, berkendaralah biasa saja namun cepat agar bisa hemat bbm.
6. Memakai Alat Tambahan Penghemat Bahan Bakar Minyak
Saat ini ada zat additive (tambahan) untuk kendaraan anda agar bisa lebih hemat bahan bakar. Tidak ada salahnya dicoba jika sudah banyak orang lain yang pakai dan berhasil. Ada juga yang bentuk perangkat tambahan untuk membantu pembakaran agar lebih efisien.
Minggu, 17 Agustus 2014
Senin, 11 Agustus 2014
Indonesia Sulit Terapkan Green Economy
Lambatnya penerapan ini membuat Indonesia rentan akan eksploitasi berlebih pada alam. Termasuk pembalakan liar dan kebakaran hutan.

Green Economy menjadi paham yang kini tengah coba ditanamkan di dunia. Paham ekonomi ini mencoba menggabungkan keseimbangan kesejahteraan dan sosial manusia dengan mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan ekologis secara signifikan.
Beberapa negara sudah mencoba menerapkan ini sebagai bagian dari kebijakannya. Seperti China dengan pemanas air tenaga matahari, pertanian organik di Uganda, urbanplanning di Brasil, atau pun pembangunan ekologi rural di India. Sayangnya bagi Indonesia,green economy ini masih sulit diterapkan.
Menurut Deputi 1 Bidang Perencanaan dan Hubungan Internasional Unit Kerja Presiden untuk Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan (UKP4) Heru Prasetyo, ada beberapa masalah yang menimbulkan kesulitan ini.
"Undang-undang kita tidak semua memberi jalan untuk green economy. Termasuk perundangan yang ada di bawahnya, seperti Perpres (Peraturan Presiden), Permen (Peraturan Menteri), atau pun Perda (Peraturan Daerah)," kata Heru dalam acara J"ournalist Class, Transisi Ekonomi Hijau dan Peran Penting REDD+," Senin (16/4).
Ditambahkan Heru, terkadang peraturan lama dan baru saling tumpang tindih. Peraturan lama cenderung masih sangat eksploitatif pada alam dan kurang mendukung green economy. Sebaliknya, peraturan baru sudah mulai ramah lingkungan. Ketika diterapkan di lapangan, sering membuat bingung para pelakunya.

Lambatnya penerapan ini membuat Indonesia rentan akan eksploitasi berlebih pada alam. Termasuk pembalakan liar dan kebakaran hutan.
"Indonesia termasuk satu dari dua negara mengemisi setengah dari emisi karbon hutan dunia," papar Agus Sari sebagai Koordinator Unit Kerja Instrumen Pendanaan REDD+. Selain itu, tambah Agus, data dari Indonesia Corruption Watch (ICW), menyebut jika pembalakan liar di tahun 2005-2009 membuat negara rugi Rp71 triliun.
Sulitnya penerapan ini membuat target penurunan emisi yang diterapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sukar dicapai. Presiden sebelumnya menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebanyak 26 persen dan menumbuhkan ekonomi hingga tujuh persen.
Selasa, 05 Agustus 2014
kunjungan & buka bersama MENWA
Bapak David Darmawan saat menghadiri acar buka bersama
David Darmawan saat bersama mahasiswa
anggota menwa
acara buka bersama mahasiswa
saat buka bersama
saat buka bersama
kunjungan anggota MENWA di Bursa Efek Indonesia
Bapak David Darmawan bersama anggota MENWA
kunjungan bersama MENWA
kunjungan bersama MENWA
David Darmawan bersama satuan pengaman di summarecon
David Darmawan bersama anggota TNI
Langganan:
Postingan (Atom)